Kamis, 20 Oktober 2022 – Fakultas Hukum Universitas Indonesia melalui Pusat Kajian Hukum dan Pancasila, Djokosoetono Research Center telah menyelenggarakan Seminar Nasional Pendidikan. Seminar nasional ini dalam rangka menyongsong satu abad pendidikan tinggi hukum di Indonesia. FH UI adalah sekolah hukum tertua di Indonesia, yang berarti berdirinya juga merupakan cikal-bakal pendidikan tinggi hukum di negeri ini. Tema yang diangkat dalam seminar nasional ini adalah “Pendidikan Hukum dan Pancasila.”
Kegiatan ini menghadirkan dua tokoh Indonesia, yaitu Jenderal TNI (purn.) H. Try Sutrisno, Ir. A.A. dan LaNyalla M. Mattalitti. Kemudian empat pembicara lainnya ada Bono Budi Priambodo, S.H., M.Sc., Yu Un Oppusunggu, S.H., LL.M., Ph.D., Dr. Yoseph Umarhadi, M.Si., dan Muhammad Iqbal.
Wakil Dekan II FHUI, Parulian P. Aritonang, S.H., M.P.P., membuka kegiatan seminar tersebut dan mengatakan bahwa dengan mendekati satu abad usia fakultas yang berarti juga pendidikan tinggi hukum di Indonesia harus menandainya dengan sesuatu yang benar-benar monumental.
“Di tengah-tengah suasana seperti ini, Pancasila benar-benar tampak terang-benderang seakan bintang penunjuk jalan. Bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke harus bersatu-padu, menyelenggarakan negara kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, untuk mewujudkan keadilan sosial, tidak saja bagi seluruh rakyat Indonesia, tetapi umat manusia sedunia, menjadi teladan keadaban, berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Ke arah inilah kita semua harus menuju” Ujar Parulian P. Aritonang
Berlangsungnya kegiatan ini diharapkan dapat menyegarkan kembali pemahaman Bangsa Indonesia pada umumnya, para yuris dan calon yuris khususnya, mengenai keterkaitan erat antara Pancasila, Hukum, dan Ilmu Hukum di Indonesia. Melalui diskusi dalam seminar tersebut dapat menggali kembali pengetahuan-pengetahuan seputar Pancasila sebagai identitas Bangsa Indonesia, dasar pendirian dan penyelenggaraan Negara Indonesia, serta sebagai citanegara dan citahukum yang khas Indonesia. (Humas/aniapr)