Usia muda sering kali dipandang sebelah mata. Namun, Setyawati Fitri Anggraeni mengubah asumsi tersebut. Ia adalah sosok muda dan berbakat yang berperan sebagai Partner Pengelola dari kantor hukum Anggraeni and Partners. Fitri mampu mengelola kantor hukum ini dengan cekatan, sekaligus merangkul seluruh karyawannya. Pengalamannya selama belasan tahun di dunia hukum juga membuat instingnya sebagai advokat menjadi lebih tajam dan terlatih.
Fitri memfokuskan praktiknya pada penyelesaian permasalahan hukum pidana dan perdata serta arbitrase. Ia berpengalaman pada bidang hukum pidana kerah putih, sengketa dagang, sengketa perdagangan internasional, dan pelayaran.
Fitri telah mewakili klien dalam beberapa kasus terkemuka, di antaranya sengketa perusahaan minyak dan gas internasional yang berbasis di Amerika dalam sengketa perdata senilai Rp250 miliar di Indonesia. Ia juga bertindak sebagai penasihat hukum untuk sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam sengketa perdata baik di Indonesia maupun di luar negeri. Pada tahun 2014, ia mewakili perusahaan Indonesia dalam sengketa joint venture senilai RM 16,5 juta di Asian International Arbitration Centre (sebelumnya dikenal sebagai KLRCA). Di bidang hukum pidana, ia memberikan nasihat hukum kepada salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di dunia atas hak-hak yang mereka miliki dalam perkara pidana. Fitri juga pernah memberikan nasihat hukum kepada sebuah perusahaan telekomunikasi Jepang dalam kontrak penyediaan sistem informasi untuk ASIAN GAMES 2018.
Fitri adalah advokat yang fokus pada bidang hukum pelayaran. Ia telah berpengalaman dalam memberikan nasihat hukum kepada sejumlah perusahaan pelayaran ternama di Indonesia. Baru-baru ini, Fitri juga berpartisipasi dalam konferensi internasional di bidang maritim, yakni Third WMU International Women’s Conference: Empowering Women in the Maritime Community di World Maritime University (WMU), Malmo, Swedia, pada 4-5 April 2019. Fitri menjadi pembicara dan mempresentasikan hasil penelitiannya yang berjudul, Building Business, Enriching Lives: Empowering Women in Fishing Communities of Tegal and Wonogiri, Central Java, Indonesia.
Ia percaya, untuk menjadi advokat yang utuh, seseorang harus melalui pembelajaran dan pengembangan diri tanpa henti. Fitri menempuh pendidikan sarjana hukum di Universitas Indonesia, kemudian melanjutkan studi pascasarjana di University College London, Inggris. Ia juga mendapatkan sertifikasi Fellow of Chartered Institute of Arbitrators United Kingdom (“FCIArb”) dan Fellow Asian Institute of Alternative Dispute Resolution (“FAIADR”). Fitri juga pernah bekerja di Nordisk Skibsrederforening, sebuah firma hukum Norwegia yang mengkhususkan diri dalam hukum maritim. Pengalamannya bekerja di firma hukum internasional, tinggal dan menempuh pendidikan di Inggris, serta bekerja di Singapura telah berkontribusi dalam mengembangkan pandangan globalnya.
Kecintaan Fitri terhadap bidang hukum tidak berhenti hanya pada melakukan praktik hukum dan pengembangan diri. Ia pun menunjukkan komitmen dan kecintaannya dengan mengajar di almamaternya, Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Fitri pun pernah berpartisipasi sebagai Hakim Arbiter dalam Kompetisi Mooting Willem C. Vis International (East) di Hong Kong dan The Indonesian National Round of The International Humanitarian Law Moot Court Competition. Menyenangkan bagi Fitri dapat membagi waktunya untuk membina generasi penerusnya.
Berkarier, belajar, dan mengajar, serangkaian kegiatan tersebut menunjukkan keaktifan Fitri sehari-hari. Selain itu ia juga diketahui sering menulis. Salah satu karya tulisnya pernah memenangkan juara sebagai Best Paper dalam Pelatihan Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan bagi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Angkatan ke-5 oleh Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (LEMHANNAS RI) di tahun 2018. Di tahun yang sama, Fitri juga menulis sebuah jurnal yang berjudul Polemik Pengaturan Kepemilikan Data Pribadi: Urgensi Untuk Harmonisasi dan Reformasi Hukum di Indonesia yang diterbitkan di Jurnal Hukum & Pembangunan oleh Universitas Indonesia.
Lingkungan sosial Fitri menjadi sangat beragam, baik di ranah hukum, lingkungan bisnis, maupun pendidikan. Keberagaman tersebut meliputi perbedaan usia serta skala luas mencakup nasional dan internasional. Hal tersebut membuat Fitri selalu terkena paparan tren dan info terkini baik dari segi hukum maupun bisnis yang membuat Fitri berbeda, sehingga memiliki kesadaran bisnis yang tinggi serta wawasan yang luas.
Sumber artikel: https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5cbfcd503a9c1/muda-dan-berbakat–ini-sosok-inspiratif-dari-anggraeni-and-partners