Sebagai bagian dari IPIRA Network, Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) bersama dengan World Intellectual Property Organization (WIPO) Academy, World Trade Organization (WTO), dan institusi akademik terkemuka di dunia lainnya yaitu Ahmad Ibrahim Kulliyyah of Laws – International Islamic University Malaysia, Nanyang Business School – Nanyang Technological University, Texas A&M University School of Law, dan School of Law – University of Geneva menyelenggarakan The 6th IPIRA ((IP & Innovation Researchers of Asia) Conference. Konferensi keenam ini diselenggarakan di Foreign Trade University, Hanoi, Vietnam pada 18-19 Januari 2024.
Hadir sebagai perwakilan FHUI yaitu Dr. Henny Marlyna, S.H., M.H., M.L.I yang mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan sambutan pembuka dan penutup mewakili Prof. Dr. Agus Sardjono. S.H., M.H yang berhalangan hadir. Pada Konferensi ini, Dr. Henny Marlyna juga mempresentasikan hasil penelitiannya mengenai “LEGAL STANDING TO INVALIDATE A PATENT: CAN A NGO FILE THE ACTION?”. Sebagai salah satu Scientific Committee, Dr. Henny Marlyna juga menjadi moderator pada salah satu sesi parallel session mengenai “LEGAL ISSUES IN TRADEMARK LAW IN ASIA AND THE PACIFIC”.
Turut menyampaikan sambutan pembuka dalam konferensi ini yaitu Martha Chikowore (WIPO Academy – World Intellectual Property Organization); Antony Taubman (Intellectual Property, Government Procurement and Competition Division dari World Trade Organization), dan Prof. Irene Calboli (Texas A&M University School of Law) yang juga merupakan penggagas Konferensi ini. Acara ini dibuka oleh Rektor Foreign Trade University, Bui Anh Tuan.
Tahun ini ada sekitar 250 orang yang berpartisipasi pada konferensi ini yang tidak hanya berasal dari Asia, tetapi juga dari Amerika dan Eropa. Sebanyak 170 hasil penelitian dipresentasikan dengan topik terkait HKI yang sangat beragam, antara lain: Kekayaan Intelektual, inovasi dan perdagangan internasional; AI, Hak Cipta digital, dan pelindungan Kekayaan Intelektual di metaverse; Merek, Paten, Indikasi Geografis, dan Pengetahuan Tradisional; Kekayaan Intelektual dan fesyen; serta Pembiayaan dan Manajemen Kekayaan Intelektual.
Nguyen Van Bay, Deputi Direktur Jenderal dari Kantor KI Vietnam menyampaikan sambutan kunci mengenai “Current IP System of Viet Nam and Policy Options for the Future”. Tampil dalam sesi Plenary Keynote yaitu Hasan Kleib, Deputy Director General, Development Sector, World Intellectual Property Organization yang menyampaikan topik “WIPO Capacity Building and Knowledge Transfer” dan Johanna Hill, Deputy Director General, World Trade Organization dengan topik “Rethinking the Links Between Trade, Development, and the IP System Today”.