Fakultas Hukum Universitas Indonesia gelar Dies Natalis ke 95 Tahun dan Pesta Rakyat di Pelataran Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Ragam kegiatan dilaksanakan selama dua hari, 27-28 Oktober 2019 dengan mengangkat tema “Manusia dan Kebudayaan Indonesia”. Puncak Perayaan Dies Natalis FHUI ke-95 berlangsung pada hari Senin, 28 Oktober 2019yang dimeriahkan dengan berbagai acara, seperti senam massal, pemutaran film, pembagian doorprize, pemotongan tumpeng dan menghadirkan Tari Saman dari tenaga pendikan serta penampilan angklung siswa-siswa SDN 07 Beji Depok.
Seiring dengan Dies Natalis FHUI ke 95, penting untuk dicermati bahwa sesungguhnya dapat dikatakan bahwa Pendidikan Tinggi ilmu hukum di Indonesia pada tahun ini telah melalui masa 95 tahun, yang ditandai dengan berdirinya Sekolah Tinggi Hukum yang diperuntukkan bagi kaum bumiputera (Rechthogeschool) pada tahun 1924. Sejarah mencatat, beberapa tahun kemudian lahir Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang mendeklarasikan terbentuknya suatu Bangsa Indonesia yang sebelumnya bernama Hindia-Belanda. Kemudian, lahirlah suatu Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 dan kemudian konstitusi lahir pada tanggal 18 Agustus 1945. Konstitusi mengamanatkan terbentuknya Pemerintahan Negara Republik Indonesia yang bertugas sebagaimana amanat dalam Pembukaan UUD 1945. Itu artinya, sebagai suatu bangsa kita telah lahir pada tahun 1928, namun baru berhasil merdeka dan membentuk negara pada tahun 1945. Penting untuk disadari bahwa kita dapat saja melakukan amandemen konstitusi, namun tentu kita tidak bisa melakukan amandemen terhadap naskah proklamasi dan naskah pembukaan UUD 1945 yang memuat kesepakatan dan cita-cita luhur bangsa dan negara Indonesia.
Memasuki periode untuk 100 tahun (satu abad), penting kiranya kita kembali mencermati bagaimana perjalanan Pendidikan Hukum di Indonesia. Selain kelebihan tentu terdapat kekurangan yang masih banyak perlu kita perbaiki ke depan. Khususnya, dalam menyongsong era apa yang sebagian sebut dengan industri 4.0, dan masyarakat 5.0 di mana hampir semua aspek kehidupan akan menggunakan informasi dan komunikasi secara elektronik. Jargon yang mengemuka tersebut semakin mengintegrasikan antara ruang fisik konvensional yang berbasiskan media kertas dengan cyberspace yang berbasiskan penyelenggaraan sistem elektronik.
Untuk itu, Dies Natalis ke-95 FHUI ini mengusung tema “Manusia dan Kebudayaan Indonesia”. Diharapkan Dies Natalis ini menjadi momen pengingat kontribusi seluruh sivitas akademika agar terus memberikan sumbangsih dalam penegakan tonggak hukum di Indonesia.