Depok, 29 September 2023 – Mahasiswa Program Sarjana Paralel Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Zalfa Ghea, S.H., telah lulus sebagai wisudawan terbaik berpredikat cumlaude, dengan total IPK 3,82. Upacara wisuda Universitas Indonesia diadakan pada Kamis, 21 September 2023.
Saat diwawancarai oleh Humas FHUI, perempuan yang akrab disapa Zalfa ini menyampaikan bahwa selama menempuh studi fokus dan present di dalam kelas menjadi kunci kenapa dirinya dapat menjadi wisudawan terbaik –walaupun terdengar sangat basic. Tantangan terbesar dihadapi pada masa-masa perkuliahan daring, ketika terdapat hari-hari Zalfa merasa hampir zoned out.
“Saya tidak terpaku pada diktat (catatan singkat) buatan orang, melainkan mengacu ke bahan rujukan dosen (buku, video, dll). Kalau bacaan itu sudah selesai dan masih ada waktu menjelang ujian, baru saya skimming diktat yang beredar. Karena, kadang diktat yang ringkas tidak memberikan konteks utuh dan latar belakang lengkap dari suatu materi, jadi terasa seperti hafalan. Atau bisa jadi juga diktat senior bertahun-tahun lalu mengandung informasi yang sudah tidak relevan karena ada pembaruan hukum, misalnya,” ujar Zalfa.
Sejak menjadi mahasiswa, Zalfa melakukan dua metode untuk membantu proses pembelajaran semasa kuliah, yaitu: ‘learning by teaching others’, serta ‘practice questions and self evaluate’. Kedua metode itu sangat efektif bagi Zalfa dan membuatnya semakin ingat dan paham pada materi yang dipelajari. “Saya suka juga meminta teman saya menjelaskan pemahaman dia tentang suatu topik. Intinya, belajar bersama. Tapi, belajar bersama ini saya terapkan hanya setelah saya belajar sendiri. Saya harus punya pemahaman minimum tertentu dulu baru bisa belajar bersama. Mendekati waktu ujian, saya mencari dan mengerjakan latihan soal, misal soal tahun sebelumnya. Kemudian saya evaluasi di bagian mana yang saya salah atau tidak tahu. Selanjutnya saya fokus mendalami materi di bagian yang masih kurang itu.” Tambahnya.
Zalfa Ghea bercerita bagaimana perjuangannya dulu menjadi mahasiswi FHUI yang membantunya untuk tetap konsistensi dalam belajar. Ia termotivasi karena telah mengambil kuliah jurusan hukum yang mana pilihan tersebut adalah pilihan dirinya sendiri. Selama kuliah, Zalfa juga aktif mengikuti beberapa kegiatan kepanitiaan dan organisasi di kampus. Di awal masa kuliah, ia mengikuti Business Law Society (BLS FH UI) di bidang riset ‘Energy and Mineral Resources’, dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM FH UI). Keterlibatan dalam organisasi ini membekali Zalfa tidak hanya skill akademik, namun juga non-akademik seperti manajemen waktu dan bekerja di bawah tekanan seperti deadline dan hal lainnya.
Di akhir wawancara, Zalfa juga memberikan pesan untuk adik-adik yang saat ini masih menempuh sarjana di Fakultas Hukum UI. “Saya pernah mendengar pendapat seorang advokat yang kira-kira begini: jika untuk sekadar lulus, kuliah hukum itu mudah. Tapi, untuk menjadi sarjana hukum yang andal dan kompeten, dibutuhkan kerja keras, kesungguhan, dan lebih dari sekadar passion, karena kedalaman hukum tidak terhingga. Terkait ini, harapan saya adalah teman-teman serius menjalani kuliah, dengan cara menguasai the fundamentals of law, tidak menyepelekan bahan bacaan dan malah berusaha mencari “jalan pintas” untuk sekadar lulus ujian, dsb. Di sisi lain, saya harap teman-teman bisa menikmati dan memaksimalkan privilese berkuliah ini sambil mengeksplor ragam kegiatan yang bisa dilakukan, sehingga kelak lulus dari FH UI tanpa penyesalan,” ujar Zalfa. (Humas/aniapr)