FHUI Rajin Cetak “Tim Kampiun” dalam
the Philip C. Jessup International Moot Court Competition
Kerap menjuarai kompetisi peradilan semu baik di tingkat nasional maupun menorehkan prestasi pada tingkat internasional membuktikan bahwa FHUI memberikan dukungan dan pembinaan terbaik bagi mahasiswanya untuk mengembangkan diri dan berprestasi. Dari sekian banyak kompetisi peradilan semu, FHUI juga mencatat berbagai kemenangan dan prestasi dalam kompetisi peradilan semu hukum International tertua dan terbesar di dunia baik di tingkat nasional maupun Internasional.
Kompetisi Peradilan Semu Hukum Internasional Philip C. Jessup International adalah kompetisi peradilan semu hukum internasional yang tertua dan terbesar di dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, kompetisi ini diikuti oleh para mahasiswa hukum dari hampir 550 perguruan tinggi di lebih dari 87 negara. Kompetisi ini diadakan oleh ILSA (International Law Students Association). ILSA merupakan organisasi bagi mahasiswa hukum yang didedikasikan bagi kemajuan hukum internasional. ILSA memberikan kesempatan untuk belajar, riset dan jaringan internasional bagi anggotanya. Diantara kegiatan ILSA adalah menyelenggarakan The Phillip C. Jessup International Moot Court Competition.
Menurut sejarahnya, kompetisi ini digagas oleh Professor Richard R. Baxter dari Harvard Law School bersama Professor Stephen M. Schwebel yang kemudian menjadi Presiden International Court of Justice untuk membentuk sebuah simulasi peradilan di bidang hukum internasional. Awalnya kompetisi ini dinamai “International Law Moot” dan pertama kali diadakan di Harvard Law School pada 8 Mei 1960 yang hanya diikuti oleh mahasiswa salah satu sekolah hukum terbaik dunia itu..
Setelah kompetisi pertama tersebut, muncul ide untuk membentuk organisasi yang memfasilitasi mahasiswa yang memiliki minat di bidang hukum internasional. Sehingga pada tahun 1962, sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus membentuk Association of Student International Law Societies. Organisasi tersebut berkembang seiring waktu dan pada tahun 1987 diubah menjadi International Law Students Association (ILSA) yang kemudian didaftarkan sebagai organisasi non-profit di Washington, D.C. pada Mei 1994.
Menjadi perguruan tinggi pertama dari Indonesia yang mengikuti kompetisi peradilan semu paling bergengsi tersebut pada tahun 2001, hingga saat ini FHUI hampir tidak pernah absen menjuarai kualifikasi tingkat nasional. Sehingga, hampir tiap tahunnya FHUI selalu membawa bendera Indonesia untuk berlaga di tingkat internasional. Pada kompetisi yang diadakan di Washington, D.C, Amerika Serikat ini, FHUI juga selalu menyumbang prestasi pada tingkat internasional baik sebagai Best Oralist, Best Memorial dan Octofinalist yang beradu dengan mahasiswa-mahasiswa hukum dari perguruan tinggi terbaik dari negara-negara lain.
Pada tahun 2001, setelah mengirimkan empat mahasiswa untuk mengikuti kompetisi The Phillip C. Jessup International Moot Court Competition, Guru Besar Hukum Internasional FHUI, Prof. Hikmahanto Juwana, S.H., LL.M., Ph.D., mendirikan The Indonesia Society of International Law (ISIL). Sejak tahun 2002, ISIL ditunjuk oleh International Law Students Association (ILSA), untuk bertanggungjawab dalam penyelenggaraan The International Jessup Competition tingkat nasional.
Kesuksesan FHUI dalam mencetak tim kampiun dalam kompetisi peradilan semu baik di tingkat nasional maupun internasional merupakan berkat kegigihan dan kerja keras berbagai pihak yang turut berkontribusi dalam mendukung prestasi mahasiswa FHUI. Dukungan ini berasal dari pembinaan dan masukan oleh pengajar atau dosen FHUI, semangat dan kerja keras mahasiswa, para alumni dan praktisi hukum yang memberikan pelatihan dan pembekalan bagi tim FHUI. Untuk mengakomodasi dan mengkoordinasikan kegiatan mahasiswa di bidang peradilan semu internasional ini, Badan Semi Otonom (BSO) International Law Moot Court Society (ILMS) setiap tahunnya menyelenggarakan seleksi internal untuk memilih anggota tim yang akan menjadi delegasi FHUI dalam kompetisi Jessup. Mahasiswa yang terpilih menjadi anggota tim akan dibina secara intensif selama enam bulan untuk mendapatkan pelatihan dan pembekalan oleh praktisi-praktisi hukum dan alumni FHUI. Melalui ILMS, FHUI memberikan banyak kontribusi dalam bentuk fasilitas dan bantuan dana. Selain itu dosen-dosen yang mengajar peminatan Hukum Internasional memberikan pelatihan dan ikut mendampingi perlombaan hingga ke Washington, D.C.
Kerja keras FHUI dalam menyiapkan tim delegasinya pada ajang kompetisi Jessup membuktikan hasilnya dengan hampir selalu menjadi kampiun di tingkat nasional dan mencatat prestasi membanggakan di tingkat Internasional. Tercatat, FHUI pernah menjadi pembicara terbaik (1st Best Oralist) pada tahun 2007 yaitu Hanna Azkiya dan hampir selalu menyumbang Best Oralist lainnya pada tahun-tahun selanjutnya. Terakhir pada 2016 lalu, FHUI bahkan mencatat rekor peringkat terbaru yaitu peringkat ketujuh atau menjadi bagian dari 10 besar tim terbaik dari lebih 550 negara di seluruh dunia.
Melalui ILMS, FHUI memberikan banyak kontribusi dalam bentuk fasilitas dan bantuan dana. Selain itu dosen-dosen yang mengajar peminatan Hukum Internasional memberikan pelatihan dan ikut mendampingi perlombaan hingga ke Washington D.C.
Pada tahun 2016, Tim Jessup UI berhasil lolos ke Octo Finals Round dalam kompetisi Philip C. Jessup International Law Moot Court. Octo Finals Round merupakan ronde untuk memperoleh ranking 7 dari 155 tim yang bertanding dari seluruh dunia.
Dalam kompetisi yang diselenggarakan di Hyatt Regency Capitol Hill, Washington DC ini, FHUI diwakili oleh Raoul Muskita (2012), Howard Tigris (2013), Riena Fakhry (2013), Florianti Sjaaf (2013), dan Aldwin Octavianus (2014).
Dalam perhelatan tersebut, Alona E. Evans Award berhasil mendapatkan untuk Top Ten Best Memorial. Selain itu, anggota tim dari FHUI, yakni Raoul dan Riena berhasil mencetak prestasi yang membanggakan dengan masuk dalam list Top 50 Best Oralist dari 500 oralists.
Sedangkan pada tahun 2017, Tim Jessup UI kembali memenangkan Kompetisi Jessup International Moot Court tingkat Nasional pada Minggu (12/2) di Universitas Gadjah Mada (UGM). Tahun ini merupakan kompetisi ke-15 yang diadakan oleh Indonesian Society of International Law (ISIL) untuk memperebutkan tim yang akan mewakili Indonesia dalam Kompetisi Jessup International Moot Court Competition di Washington D.C.
Selain itu Tim Jessup UI mendapatkan gelar Best Applicant Memorial dan 3rd Best Combined Memorial. Prestasi ini merupakan hasil kerja keras tim yang terdiri dari Juven Renaldi (2013), Amanda Besar (2013), Anky Banggaditya (2013), Febri Ariadi (2015), dan Luther Lie (2015). Seluruh anggota tim, merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) yang tergabung di International Law Moot Court Society (ILMS) FHUI.
Dalam bimbingan senior yang terdiri dari Subarkah Syarifudin, Howard Julio Tigris, dan Greita Anggraeni, Tim Jessup UI berhasil melewati babak penyisihan dan melaju ke perempat final melawan Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR).
Dari babak perempat final, Tim Jessup UI berhasil mengalahkan UNPAR, dan sekaligus menghentikan langkah UGM pada babak semi final. Akhirnya, Tim Jessup UI kembali menduduki juara pertama setelah melawan Universitas Pelita Harapan pada babak final. Sehingga tahun 2017, Tim Jessup UI kembali menjadi tim yang mewakili Indonesia di kompetisi Peradilan Semu Hukum Internasional Philip C. Jessup International.
