Depok, 1 Oktober 2022, Fakultas Hukum Universitas Indonesia kembali mengadakan Doa Bersama untuk Almarhum Prof. Erman Rajagukguk secara Hybrid, luring di Loby FHUI dan daring melalui aplikasi Zoom. Doa bersama dalam rangka memperingati 40 (empat puluh) hari wafatnya Prof Erman, dihadiri oleh keluarga besar Prof Erman, segenap pimpinan dan manajemen FHUI, Guru Besar FHUI, rekan, kolega, mahasiswa dari Almarhum dan juga para keluarga besar civitas akademika FHUI.
Membuka acara doa bersama, Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan Prof. M.R. Andri Gunawan Wibisana, S.H., LL.M., Ph.D. Dalam ucapan pembukanya, Prof. Andri menyampaikan bahwa Almarhum Prof. Erman adalah sosok Guru yang luar biasa dengan segala jasa dan kebaikannya untuk FHUI. Selanjutnya ucapan pembuka disampaikan oleh anak dari almarhum Prof. Erman, Ferry Fajrin Rajagukguk. Ferry mengucapkan terima kasih banyak atas diselenggarakannya acara doa bersama ini. Beliau menyampaikan, betapa Prof. Erman sangat mencintai FHUI. “Jika diurutkan, cintanya Almarhum itu pertama untuk Republik Indonesia, Kedua FHUI dan ketiga keluarga. Perjuangan beliau untuk bangsa dan negara harus diteruskan. Integritas, Kejujuran dan kebaikan hati merupakan sebagian kecil sifat hidup beliau yang harus dicontoh dalam kehidupan”.
Pembacaan surah Yassin dan doa dipimpin oleh Bapak Sukandi, dan diikuti dengan khusyuk oleh para undangan yang hadir. Acara doa bersama ini juga diisi dengan tausyiah yang disampaikan oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H., M.H. Kehadiran kita pada hari ini menggambarkan kecintaan kita semua kepada almarhum. Kita semua menjadi saksi almarhum orang yang sungguh baik “ Khoirunnas Anfauhum Linnas”, tangannya selalu di atas , caring, sharing, giving and contributting.
“Saya akrab dengan beliau sejak mahasiswa, meskipun jauh lebih senior. Menurut kesaksian saya, almarhum sejak muda adalah orang yang hebat sampai akhir hayatnya. Saya menjadi saksi apa yang beliau sudah berikan untuk masyarakat, bangsa dan negara, FHUI, keluarga dan di jaman reformasi dimana pada saat pemerintahan Habibie selama 18 bulan kami bisa menyelesaikan 67 Undang-undang yang disahkan oleh DPR. Negara memberikan Penghargaan Bintang Mahaputra Utama kepada Prof. Erman. Beliau layak untuk dimakamkan di Makam Pahlawan, sudah ditawarkan namun tidak diambil karena wasiat beliau ingin dimakamkan di makan keluarga. Sudah sepantasnya kita terus mendoakan almarhum, dan selanjutnya kita yang masih hidup mencontoh teladan almarhum. Sebagai dosen kita harus mencontoh beliau, akrab dengan mahasiswa, saya mencontoh keteladanan beliau, kita harus mengkader, mendidik dan tidak perlu birokratis untuk memberi manfaat ke sesama. Kita harus meneruskan cita-cita almarhum yang belum selesai, dan bisa meneladani semua kebaikan almarhum”. Ujar Prof Jimly dalam tausyiahnya.
Acara ditutup dengan ramah tamah para undangan yang hadir. (Humas/Ikanur)
