Jumat, 28 Oktober 2022 – Menuju 100 tahun Pendidikan Tinggi Hukum Indonesia, tahun ini Dies Natalis Fakultas Hukum Universitas Indonesia mengangkat tema “Menuju 100 tahun Pendidikan Tinggi Hukum Indonesia mari wujudkan Tatanan Indonesia yang sungguh-sungguh merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.” Acara puncak dies natalis FHUI ini dilaksanakan secara offline di Auditorium Kampus FHUI, Depok.
Pada tanggal 28 Oktober 1924 Rechtshogeschool te batavia (RHS) mulai berdiri di bangunan yang sekarang menjadi gedung Kementerian Pertahanan RI di Medan Merdeka Barat, institusi inilah yang menjadi cikal bakal Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) dan seluruh pendidikan tinggi hukum di Indonesia.
Dalam orasi ilmiahnya, Dekan FHUI, Dr. Edmon Makarim, S.Kom., S.H., LL.M., menyampaikan, bahwa FHUI memiliki tugas untuk mengawal proses transisi kepemimpinan nasional untuk mencapai konsolidasi demokrasi berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
“Saat ini, tentunya tugas FHUI adalah untuk menjaga tatanan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yang merupakan kristalisasi dan esensi peradaban Bangsa Indonesia. Tentunya, saat ini tugas FHUI untuk menjaga marwah dan eksistensi Pancasila dalam semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara semakin urgen di tengah-tengah globalisasi saat ini yang cenderung melunturkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.” Kata Dekan FHUI.
Pada tahun 2022 ini pendidikan tinggi hukum Indonesia adalah menuju suatu milestone penting yaitu usianya yang ke-100 tahun. Milestone ini perlu diarahkan terhadap pembangunan hukum negara Indonesia karena Indonesia semenjak berdirinya tahun 1945 telah menetapkan diri menjadi negara hukum. Kontribusi alumni RHS seperti Prof. Soepomo dan Prof. Muhammad Yamin terhadap pendirian negara Indonesia merupakan legacy yang perlu dilanjutkan oleh civitas academica FHUI.
“Bila kita menelisik Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2021 tentang Kebijakan Umum Pertahanan Negara Tahun 2020-2024, peraturan tersebut telah mengidentifikasi jenis dan dimensi ancaman apa saja yang perlu kita waspadai menjelang 100 tahun pendidikan tinggi hukum ini. Yang menarik adalah dalam peraturan tersebut, kita dapat menemukan ‘Dimensi Legislasi’ sebagai dimensi ancaman yang perlu kita waspadai. Artinya, kebijaksanaan umum telah mengidentifikasi intervensi asing yang memengaruhi proses pembentukan perundang-undangan menjadi ancaman yang serius yang perlu diperhatikan oleh segenap elemen bangsa dan negara ini.” Tambahnya.
Menjelang 100 tahun didirikannya Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) sejak 28 Oktober 1924, FHUI telah berperan aktif dan turut andil dalam membangun generasi bangsa. Hal ini diwujudkan melalui pelaksanaan tugas Konstitusi Negara Republik Indonesia yang sebagaimana tertera dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Pelaksanaan tugas Konstitusi tersebut telah dilakukan oleh FHUI melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi selama hampir satu abad lamanya. (Humas/aniapr)
