Jakarta, 20 Desember 2024 – Universitas Indonesia berhasil meraih Anugerah Memori Kolektif Bangsa (MKB) untuk arsip Dagboek Rechshoogeschool (Kitab Ujian) periode 1924-1935 Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Malam penganugerahan bertepatan dengan peringatan Ulang Tahun Korpri ke-53 yang digelar di gedung ANRI, Jakarta.
Program kegiatan MKB di inisiasi oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), yaitu dengan melakukan registrasi MKB yang ditujukan untuk arsip yang memiliki nilai penting dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia, misalnya sejarah pergerakan politik, sosial, tokoh penting bagi bangsa, peristiwa penting, hubungan dengan negara lain, adat-istiadat, titik balik sejarah dan lain sebagainya. Adapun tujuan program MKB untuk menyelamatkan dan melestarikan arsip dari ancaman kerusakan atau kehilangan.
Universitas Indonesia melalui kantor Arsip UI dan Fakultas Hukum Universitas Indonesia berkolaborasi dalam proses pendaftaran Dagboek Rechshoogeschool sebagai MKB. Rangkaian proses registrasi di MKB dimulai dengan mengadakan Focus Group Discussion 1 Memori Kolektif Bangsa bertempat di Kantor Arsip dengan menghadirkan 2 Narasumber yaitu dari ANRI yang diwakilkan oleh M. Haris Budiawan, S.S. dan Fakultas Hukum yang diwakilkan oleh Yu Un Oppusunggu, S.H., LL.M., Ph.D. Ia menegaskan bahwa Dagboek Rechtshoogeschool Tahun 1924-1935 merupakan salah satu koleksi arsip statis yang merangkap sejarah panjang perjalanan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, serta merupakan perjalanan bagaimana lulusan FHUI menjadi tokoh-tokoh ternama sehingga sangatlah layak untuk masuk ke dalam Memori Kolektif Bangsa (MKB) untuk diregistrasikan. “MKB bisa menjadi langkah antara dari Dagboek untuk menjadi bagian dari Memory of the World, yang dikelola oleh UNESCO”, ujar Yu Un Oppusunggu.
Proses selanjutnya yaitu mengadakan Focus Group Discussion 2 dengan mengundang para Narsumber yaitu Yu Un Oppusunggu, S.H., LL.M., Ph.D.; Dr. Didik Pradjoko, S.S., M.Hum. (Ketua Departemen Sejarah FIB UI) ; JJ Rizal, S.S. (Sejarawan Indonesia); dan M. Yasin (Redaktur Senior Hukum Online) adapun FGD 2 difokuskan untuk dapat melengkapi formulir MKB yang menjadi prasyarat wajib untuk mendaftarkan arsip Dagboek Rechshoogeschool sebagai MKB.
Tahapan selanjutnya Arsip UI mengadakan Seminar Nasional yang diadakan di Balaisidang Universitas Indonesia pada tanggal 25 September 2024 dengan narasumber Yu Un Opusunggu, S.H., LL.M., Ph.D dan Prof. Dr. Susanto Zuhdi,M.Hum. Proses selanjutnya adalah Presentasi untuk menjelaskan Dagboek layak menjadi MKB dihadapan Dewan Pakar MKB. Hadir Dekan FHUI Dr. Parulian P.Aritonang, S.H., LL.M, MPP dan Bapak Wahid Nurfiantara, S.Hum., M.T.I selaku Kepala Kantor Arsip Universitas Indonesia.
Tahap akhir dari seluruh rangkaian penilaian adalah verifikasi lapangan terhadap arsip Dagboek Rechshoogeschool bertempat di Gedung Arsip UI dengan kehadiran Dewan Pakar dan Tim Arsip Nasional Republik Indonesia. Setelah melewati seluruh rangkaian proses penilaian, Dagboek Rechshoogeschool dinobatkan sebagai Memori Kolektif Bangsa. Tentu ini menjadi kado spesial untuk Universitas Indonesia, karena UI menjadi yang pertama, Institusi Pendidikan yang arsipnya tercatat sebagai Memori Kolektif Bangsa. Penyerahan piagam penganugerahan Memori Kolektif Bangsa, oleh Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Drs. Imam Gunarto, M. Hum. dan Ketua Dewan Pakar Dr. Mukhlis PaEni, MA. Penerima piagam Universitas Indonesia diwakilkan oleh Dr. Edmon Makarim, S.Kom., S.H., LL.M. sebagai Kepala Badan Penjamin Mutu dan Pengawasan Internal.
