Program Pengenalan Kampus Menatap Notaris 2017
Ikatan Mahasiswa Magister Kenotariatan (IMMK) Fakultas Hukum Universitas Indonesia menyelenggarakan Program Pengenalan Kampus Menatap Notaris 2017 pada Kamis, 24 Agustus 2017 di Auditorium Djokosoetono FHUI, Kampus UI Depok.
Menurut Ketua IMMK FHUI Melly Afriansyah acara ini adalah acara resmi dari FHUI yang bekerjasama dengan IMMK FHUI untuk melakukan pemaparan secara singkat dan jelas kepada mahasiswa baru mengenai kehidupan kampus di FHUI, sistem akademik, dan pembimbing akademis selama berkuliah di Program Magister Kenotariatan FHUI serta pengenalan dunia notaris oleh praktisi dan akademisi, sehingga mahasiswa baru tidak kesulitan dalam beradaptasi.
Dalam sambutannya Ketua Subprogram Magister Kenotariatan Dr. Siti Hajati Hoesin, S.H., M.H. menyarankan mahasiswa untuk menggunakan kesempatan dengan baik karena seluruh mahasiswa baru diterima karena kemampuan dan proses seleksi yang ketat.
Selaras dengan Dr. Siti Hajati Hoesin, S.H., M.H., Ketua Ikatan Keluarga Notaris Indonesia Meggy Tribuana mengatakan bahwa dibutuhkan kesungguhan dan niat yang kuat karena kesempatan baik ini akan menempa kita untuk giat belajar.
“Selama berkuliah di Magister Kenotariatan dibutuhkan kesungguhan dan niat yang kuat. Kalau asal-asalan mending mundur saja,” ucap Meggy.
Meggy berharap seluruh mahasiswa baru dapat menjadi notaris yang bermartabat, untuk itu harus diawali dengan keseriusan dalam belajar.
Hal sama diungkapkan oleh Dekan FHUI Prof. Dr. Topo Santoso, S.H., M.H., bahwa peraturan akademik di FHUI sangatlah ketat. Dosen hanya memberikan nilai sesuai kemampuan. Sehingga mahasiswa harus sungguh-sungguh dalam menjalani perkuliahan jika tidak ingin nilainya kecil.
Seperti biasa, dalam sesi sambutan Dekan FHUI memperkenalkan sejarah FHUI sejak didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1909 dengan nama Rechtsschool. Selain itu Dekan FHUI mempertanyakan kembali mengenai alasan mahasiswa baru memilih Program Magister Kenotariatan dan alasan memilih FHUI.
Bima salah satu mahasiwa baru yang berasal dari Bengkulu memiliki alasan memilih Program Magister Kenotariatan karena seorang Notaris di wilayah Bengkulu masih sedikit. Di daerah hanya ada sekitar 2-3 Notaris. Hal ini membuat Bima ingin mengabdi menjadi seorang notaris dan FHUI memberikan kesempatan untuk menggapai keinginannya tersebut. Sedangkan alasan Bima memilih FHUI karena orang yang lolos seleksi FHUI merupakan orang-orang pilihan bahkan Bima harus mengikuti dua kali seleksi untuk lolos menjadi mahasiswa baru Program Magister Kenotariatan.