Fakultas Hukum Universitas Indonesia bekerjasama dengan Direktorat Jenderal KI, World Intellectual Property Organization, World Trade Organization,Texas A&M University, and University De Geneve menyelenggarakan 2nd IP & Innovation Researchers of Asia (IPIRA) Conference 2020. Acara ini berlangsung di Fakultas Hukum Universitas Indonesia mulai dari Kamis, 27 Februari hingga Sabtu, 29 Februari 2020.
Konferensi IPIRA pertama dadakan pada tahun 2019 untuk menyediakan wadah bagi para peneliti, organisasi, dan lainnya yang tertarik dengan kekayaan intelektual di ASIA. Sama halnya dengan tahun lalu, konferensi tahun ini juga dihadiri oleh para peneliti dari berbagai negara untuk bertemu dan berdiskusi. Selain itu, di hari terakhir acara, diadakan workshop bagi para peserta untuk mendiskusikan penelitian mereka.
2nd IPIRA Conference 2020 dibuka oleh sambutan dari Rektor Universitas Indonesia, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph. D. “Suatu kehormatan bagi Saya untuk menyambut para peserta semua di kampus kami, Universitas Indonesia,” kata Ari dalam pembukaan sambutannya. Ari berharap dengan diadakannya 2nd IPIRA Conference ini akan membuka lebar kesempatan-kesempatan di masa depan bagi para peneliti kekayaan intelektual.
Prof. Dr. Agus Sardjono., S.H., M.H., selaku Ketua Penyelenggara 2n IPIRA Conference mengatakan, Fakultas Hukum UI sangat serius dalam mengembangkan pengetahuan publik tentang kekayaan intelektual. “Maka saat Irene bertanya apakah FHUI ingin menyelenggarakan konferensi ini, tanpa pikir panjang saya mengiyakan,” katanya dalam sambutan. Hak kekayaan intelektual tidak hanya berhubungan dengan masalah ekonomi, tapi juga hak moral. Maka dari itu hak kekayaan intelektual harus dikenalkan dengan seimbang.
IPIRA 2020 juga mendatangkan satu keynote speaker di setiap harinya selama konferensi. Total ada dua keynote speech yang dibacakan. Keynote speech hari pertama oleh Dr. Freddy Haris, Direktur Jenderal KI, dibacakan oleh Min Usihen, Staf Ahli Bidang Sosial Kementerian Hukum dan Ham.
Sementara di hari kedua, keynote speech dari I Gusti Agung Sumantha, S.H., M.H., Hakim Agung MA, dibacakan oleh Dr. Rahmi Mulyati.,S.H.,M.H., selaku Panitera Muda Perdata Khusus pada Mahkamah Agung RI. Pidatonya berjudul “Preserving Legal Uniformity and Consist of The Intellectual Property Laws Enforecement Through Variuos Policies of The Supreme Court of Indonesia.”
Kelas-kelas paralel dibuka untuk menjadi wadah bagi para peserta berdiskusi sesuai dengan tema yang ada. Mulai dari Rtificial Intelligence, Blockchain, and Intellectual Property Rights; Trademarks, Overlapping Rights & Passing Off; Compeative Perspectives on Coyright and Patent Law; dan lain sebagainya.
