Email & Scientific IDs
BIDANG PEMINATAN
Sulistyowati Irianto menjadi staf pengajar di Bidang Studi Hukum Masyarakat dan Pembangunan, Fakultas Hukum Universitas Indonesia sejak tahun 1986. Ia mendapatkan gelar Sarjana Administrasi Negara dari Universitas Gadjah Mada, Magister Antropologi Hukum dari Universitas Leiden dan Universitas Indonesia, serta Doktor Antropologi (Hukum) dari Universitas Indonesia. Jabatan Guru Besar Antropologi Hukum dianugerahkan pada tahun 2008 dengan Pidato Pengukuhan Guru Besar yang berjudul: Meretas Jalan Keadilan bagi Kaum Terpinggirkan dan Perempuan (Suatu Tinjauan Socio-Legal).
Ia menjadi visiting researcher/professor dalam CORE University Program oleh JSPS and NRCT, Kyoto University for the Program on Changing Families in Asia (2007-2009), Researcher & Visiting Professor in the field of family law at Van Vollenhoven Institute – Leiden Law School (Post Doctoral Program, 2010-2013), Researcher & visiting professor for the Program on Social Justice and Global Migration at the International Social Studies – The Hague (2012).
Ia juga aktif mengembangkan kajian gender dan hukum, dan socio-legal studies di Indonesia dan menjadi anggota dari berbagai asosiasi profesi. Di antaranya adalah: anggota dari the International Commission on Legal Pluralism sejak tahun 1993 sampai sekarang dan menjadi Anggota Board (2004-2014); co-founder dan anggota dari the Asian Initiative on Legal Pluralism sejak 2004 sampai sekarang dan menjadi sekretaris (2004-2006); wakil sekretaris umum Asosiasi Profesor Indonesia (2013-2019); co-founder dan anggota dari the Convention Watch Working Group, Universitas Indonesia (1994-2008); Ketua Pusat Kajian Wanita dan Gender Universitas Indonesia (2000-2010); Ketua Dewan Pembina Research Intitute on Earth Innovation (INOBU) sejak 2018; dan anggota ASLESSI (Asosiasi Peneliti dan Pengajar Studi Sosiolegal Indonesia).
Ia menjadi dosen tidak tetap di Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI; Program Studi Kajian Gender dan Program Studi Ilmu Kepolisian di Sekolah Kajian Stratejik dan Global UI; Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara; serta Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian. Sebagai dosen, ia cukup produktif menyampaikan gagasannya melalui tulisan populer (utamanya di harian Kompas), khususnya untuk isu perempuan dan anak, masyarakat adat, serta anti korupsi.
Beberapa penghargaan yang diperoleh diantaranya: Cendekiawan Berdedikasi dari Kompas (2014), Soetandyo Wignjosoebroto Award dari Universitas Airlangga (2015), dan Humanity Award dari International Forum for Peace and Human Rights dari Sandya Institute bekerjasama dengan Erasmus Huis, the Netherlands Embassy (2019).
Dana penelitian/kolaborasi akademik yang diperoleh antara lain dari: Kemenristek Dikti (2020), ILO-UN (2019), Newton Fund (2016), UNESCO (2011-2012), International Development Research Center, Canada (IDRC) (2009-2012), Koninklijke Nederlandse Akademie van Wetenshcappen (KNAW) (2008-2011), Legal Development Facilities, AUSAID (2008-2009), Kyoto University (2007-2009), European Union (2007-2008), Ford Foundation dan SEASREP (2006-2008)
* Tidak termasuk yang ditulis dalam bahasa Indonesia
** Tidak termasuk yang ditulis dalam bahasa Indonesia