Besarnya permasalahan sungai Ciliwung menjadi perhatian dari beberapa kalangan masyarakat, salah satunya Komunitas Ciliwung Depok. Komunitas ini lahir pada tahun 2010, yang semula merupakan komunitas yang belum berbadan hukum. Terbentuknya KCD berangkat dari rasa kepedulian terhadap kerusakan lingkungan, terutama kerusakan pada sungai Ciliwung, yang terjadi karena ulah beberapa oknum masyarakat yang melakukan alih fungsi sepadan sungai menjadi perumahan/ pabrik, di samping sebagai tempat perburuan hewan asli sungai. Sebagai suatu komunitas, keanggotaannya begitu ‘cair’, dalam arti keberadaan anggota maupun kegiatannya belum tertata dalam bentuk suatu sistem organisasi yang rapi. Namun demikian kekuatan yang ada pada KCD saat ini adalah mempunyai Tim Inti yang mempunyai komitmen yang tinggi untuk berjuang bersama menyelamatkan kelestarian sungai serta program- program yang dilaksanakan terus- menerus walau dengan susah payah. Pada tahun 2019 ini akhirnya Badan Hukum KCD dalam bentuk Perkumpulan lahir. Pembentukan badan hukum tersebut antara lain merupakan buah dari Pengmas FHUI yang telah dilakukan sebelumnya. Namun demikian struktur anggota, perencanaan program kegiatan, dan program kegiatan organisasi belum dibentuk secara tersistematisir. Oleh karena itu melalui Pengmas FHUI tahun 2019, sebagai kegiatan lanjutan, perlu dilakukan upaya agar KCD yang sudah berbadan hukum ini dapat ditingkatkan kapasitasnya melalui pembenahan organisasi dan juga pelaksanaan program pelestarian sungai.
