Setiap orang memiliki impian dan cita-cita yang diraih, terlepas nantinya takdir yang menentukan. Namun begitu, impian dan cita-cita harus dikejar dan dijemput untuk diperjuangan agar bisa terwujud. Dalam dalam acara bertajuk “Menjemput Takdir untuk Sukses” merupakan tema yang diangkat dalam bincang santai seri ke-19 BKDZN (Berani Keluar dari Zona Nyaman), Jum’at 17 Maret 2023, Wakil Dekan FHUI Bidang SDM, Ventura, dan Administrasi Umum Parulian Paidi Aritonang menceritakn kehidupannya yang penuh perjuangan hingga akhirnya bisa pada posisi saat ini.
Parulian telah merasakan begitu sulitnya bertahan hidup di tengah keinginan kerasnya untuk menuntut ilmu. Parulian mengatakan menjemput impian dan cita-cita itu harus diupayakan, hasilnya urusan Tuhan. Ia sering ikut tes atau ujian seraya terus berupaya keras secara maksimal dengan segala kemampuan. Tapi ketika sudah selesai, semuanya kita serahkan kepada Tuhan.
“Alhamdulillah, saya mendapatkan itu semua. Kalau tekad saya lemah, tentu pendidikan saya terputus, tidak akan mungkin bisa seperti saat ini. Tapi saya memiliki tekad baja, apapun yang terjadi, saya wajib menuntaskan apa yang telah saya mulai. Dulu untuk sampai ke kampus saya harus jalan kaki, butuh waktu lama. Kontrakan juga demikian, kontrakan gelap, bahkan tidak terdaftar sebagai penghuni, mengenang itu saya merasa tidak mungkin bisa seperti ini, tapi itulah ada kekuatan Tuhan,” ujar Parulian, Jum’at (17/3/2023).
Ia mengingatkan generasi muda dan kita semua harus yakin sukses itu harus dikejar (diperjuangkan/diupayakan) dan tidak bisa ditunggu begitu saja. Penambah semangat, kata dia, untuk terus dan konsisten agar dapat memberi manfaat kepada semua orang. “Takdir itu memang ada dan banyak, dan harus kita jemput, dengan berjuang dan kerja keras,” tegasnya.
Menjemput takdir harus mengesampikan gengsi, apapun profesi pekerjaan kita, semuanya ditakdirkan Allah akan mendapatkan porsinya masing-masing. “Sukses itu tidak sendirian, seringkali butuh bantuan teman. Untuk mewujudkannya jangan pernah menyerah, Insya Allah ada jalan, semuanya mempunyai takdir yang perlu dijemput,” ujarnya.
Parulian juga berpesan rawatlah tempat pekerjaan Anda dengan baik, karena disanalah Anda mendapatkan rezeki. “Rawatlah tempat kerja Anda, kita harus belajar terus. Dikhianati itu hal biasa dalam sebuah proses. Generasi muda sekarang harus memiliki soft skill. Doa orang tua terutama ibu itu diperlukan. Harus bersyukur, sabar, ikhlas, disiplin, inovatif, dan produktif,” pesannya.
Untuk diketahui, selama ini Parulian aktif mengajar dan tenaga ahli di Mabes Polri, Kejaksaaan RI, dan KPK RI. Selain itu, Parulian merupakan tim ahli di beberapa kementerian, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum dan HAM, serta BPK RI. Sebelum menduduki jabatan sebagai Wakil Dekan 2019-2023 FHUI, ia menjabat sebagai Kepala Kantor Administrasi Riset dan Inovasi Universitas Indonesia. Kini, ia aktif mengajar Hukum Kepailitan, Hukum Persaingan Usaha, dan Hukum Kekayaan Intelektual di Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang telah dijalani sejak tahun 2004.